HULU SUNGAI SELATAN KALSEL, kabarones.com — Menjadi seorang petani untuk sebagian orang memang bukan hal mudah, karena dibutuhkan kedisiplinan, kesabaran dan bisa memahami kondisi alam, namun bagi Pelda (P) Fazakkir Rahmad (51 tahun) semua itu sudah dimiliki di dalam jiwannya.
Seorang purnawirawan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Sejak 1 Agustus 2022 masa tugas pengabdiannya secara dini selama 30 Tahun resmi berakhir manakala Sang Prajurit mengikuti Pilkades Serentak Tahun 2022 di Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan (Kalsel) dan terpilih. Saat ini dia memilih berprofesi sebagai petani di Desa Wasah Hilir, Kecamatan Simpur Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalsel.
Sebelum menjadi TNI, dia dibesarkan dari keluarga tani. Semasa kecil hidupnya sering menghabiskan waktu untuk membantu kedua orang tuanya di sawah, namun tidak menyurutkan hatinya ingin menjadi seorang Prajurit TNI.
” 35 tahun yang lalu memang kedua orang tua saya sudah melatih dan memberikan ilmu ilmu pertanian dengan secara langsung praktek di hamparan sawah yang luasnya kurang lebih 3 hektar. Di tahun 1993 setelah lulus SMAN di Kandangan saya daftar ABRI saat itu masih ABRI. Yang mengantarkan saya mendaftar waktu itu Bapak Babinsa Sertu Sibram Malisi dan kedua orangtua, Alhamdulillah lulus dengan pangkat Prajurit Dua ungkap Pelda (P) Fazakkir, Rabu 25 Desember 2024.
Dia menjelaskan awal menjadi Prajurit TNI dirinya mengikuti pendidikan di Secata-A dan Dik Jurtaif di Gunung Kupang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Selesai Pendidikan di Tahun 1994 masuk ke Satuan Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama Rem 101/Ant Dam VI/Tanjungpura.
Kemudian dia ditempatkan di Makoyonif 623/BWU, dengan beberapa kali melaksanakan Tugas Opspur di Rah Tim-Tim dan Pam Konflik Horizontal Ambon 2000. Setelah menyandang Pangkat Bintara (Serda) di Tahun 2001 dia pindah satuan ke Kodam VI/Tpr kemudian ke Korem 101/Ant, lalu ke Kodim 1006/Mtp dan terakhir di Kodim 1003/HSS. Di Awal bulan Agustus 2022 menjadi purnawirawan TNI-AD.
“Saya dinas terakhir di Kodim 1003/HSS Rem 101/Ant Dam VI/Mlw. Jabatan terakhir Bati Intel dengan pangkat Pelda. Pensiun Dini dengan 30 tahun masa pengabdian. Dari tahun 2019 saya sudah berada di Desa Wasah Hilir dan sampai sekarang berkecimpung di pertanian ungkapnya.
“Kemudian kenapa saya setelah Purna menjadi Petani. Karena latar belakang keluarga saya Petani ,” ungkapnya bangga.
“Jadi kenapa saya tidak ikut teman-teman dengan pekerjaan yang lain saya lebih memilih menjadi petani, Karena petani itu pekerjaan yang menurut saya mulia ( Pejuang Ketahanan Pangan ) dan tidak terikat waktunya dalam pekerjaan, Alhamdulillah dengan profesi sebagai PETANI Saya bisa mendidik menyekolahkan anak anak sampai ke Perguruan Tinggi bahkan sampai ke Luar Negeri, anak saya 4 orang. Yang pertama perempuan menjadi PNS/Guru di Kabupaten Tabalong, anak kedua perempuan seorang Perawat lagi Tugas Belajar di RS. Berlin Jerman melalui Program GtoG Kemenkes RI, yang ketiga laki-laki bekerja di BRI dan yang ke empat laki laki kelas XI SMA tandasnya dengan penuh bangga.
Dia mengharapkan supaya para petani di seluruh Indonesia tidak diabaikan oleh pemerintah. “Jadi sedikit-sedikit tidak mendatangkan atau impor untuk memenuhi ketahanan pangan. Tetapi manfaatkanlah petani yang ada di Indonesia ini. Petani Indonesia mampu untuk mencukupi asal tidak dimain-mainkan politik. Jadi petani jangan dibawa ke politik, pada kesempatan ini ijinkan juga saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Presiden RI Prabowo Subianto, Kemenkes RI, Panglima TNI dan KSAD serta Pangdam VI/Mlw yang sudah banyak membantu dan mensupport saya beserta anak anak saya, Kami sangat bangga karna salah satu anak kami bisa melanjutkan Tugas Kuliah Belajar ke Rumah Sakit Berlin Jerman dengan dibiayai oleh Pemerintah RI secara penuh ” tutupnya.(AJM)
Redaksi/Publizher ; Andi Jumawi
Post Views : 116 views
Kabinet Merah Putih: Membangun Harapan Bagi Rakyat...
Kejagung Periksa Dua Saksi Kasus Suap dan...
Tak Terima Anaknya Dibully, Orang Tua Lapor...
Bakamla RI Sambut Kapal PCG BRP Gabriela...
KONEKSITAS dalam Sistem Hukum Indonesia: Peran KUHP,...